Menjelajahi Rencana Lelang Spektrum untuk Meningkatkan Kecepatan Internet di Indonesia
Beforetech.my.id – Pada minggu lalu, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengungkapkan keinginannya untuk melakukan lelang spektrum 1,4 Ghz untuk layanan Broadband Wireless Access (BWA) pada kuartal pertama 2025 ini.
Kecepatan Internet di Indonesia
Melansir informasi pemerintah, layanan BWA diharapkan dapat meningkatkan kecepatan internet di Indonesia hingga mencapai 100 megabyte per second (Mbps) dengan harga yang terjangkau. Namun, pertanyaannya muncul, apakah spektrum 1,4 GHz dapat mengatasi masalah kecepatan internet di Indonesia sebelum pita 700 MHz dan 26 GHz?
Sebelumnya, rencana lelang spektrum 700 MHz dan 26 GHz telah dibicarakan selama 2 tahun terakhir namun belum terealisasi. Rencananya, kedua spektrum tersebut akan digunakan untuk mendukung pemerataan jaringan 5G.
Untuk membahas hal ini, Selular Media Network menggelar acara diskusi Selular Business Forum (SBF) dengan tema “Lelang Spektrum: Lebih Cepat Mana 700 MHz & 26 GHz atau 1,4 GHz” pada hari Senin (9/2/2025).
Isu Teknologi yang Perlu Diketahui
Dalam diskusi tersebut, Chariman of Working Group Spectrum ATSI (Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia), Rudi Purwanto, menyampaikan beberapa isu teknologi yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah rendahnya kecepatan internet dan tingginya latensi, serta sulitnya penggelaran infrastruktur telekomunikasi di daerah.
Rudi menyoroti pentingnya tambahan spektrum frekuensi seperti 700 MHz, 2,6 GHz, 3,5 GHz, dan 26 GHz untuk mendukung peningkatan kecepatan internet dan pengembangan teknologi 5G di Indonesia.
Fokus Pada Broadband Tetap dan Seluler
Sementara itu, Plt Direktur Penataan Spektrum Frekuensi Radio, Orbit Satelit dan Standarisasi Infrastruktur Digital Komdigi, Adis Alfiawan, mengungkapkan bahwa pemerintah berusaha meningkatkan kecepatan internet di Indonesia, baik untuk layanan mobile maupun fixed broadband.
Adis menekankan bahwa penetrasi internet fixed broadband di Indonesia masih rendah, namun tarifnya relatif tinggi. Oleh karena itu, lelang spektrum 1,4 GHz dianggap sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kualitas layanan internet fixed broadband.
BWA: Kegagalan Masa Lalu dan Tantangan Masa Depan
Pengamat Telekomunikasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Agung Harsoyo, mengingatkan bahwa layanan Broadband Wireless Access (BWA) pernah gagal di Indonesia. Sebelum menerapkan kembali BWA, perlu dilakukan kajian mendalam untuk mengatasi faktor kegagalan masa lalu.
Agung menyoroti pentingnya aspek persaingan usaha yang sehat dan berkelanjutan dalam penerapan BWA, serta mempertimbangkan berbagai faktor seperti efisiensi, koordinasi, interferensi, dan biaya.
Dengan adanya rencana lelang spektrum frekuensi untuk mendukung peningkatan kecepatan internet di Indonesia, langkah-langkah strategis dan kajian mendalam diperlukan untuk memastikan keberhasilan implementasi teknologi yang diusulkan.